Investasi SBN Jadi Pilihan Asuransi Umum, Ini Alasannya

Investasi SBN Jadi Pilihan Asuransi Umum – Industri asuransi umum di Indonesia semakin tertarik untuk berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah. Hal ini terlihat dari meningkatnya porsi investasi SBN oleh perusahaan asuransi umum dari 25,6 persen pada triwulan II/2022 menjadi 32,3 persen pada triwulan II/2023.

Investasi SBN

Menurut Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), alasan utama perusahaan asuransi umum memilih SBN adalah karena faktor regulasi dan risiko. AAUI menjelaskan bahwa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 71/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi mengharuskan perusahaan asuransi umum untuk menempatkan minimal 20 persen dari jumlah investasi mereka pada SBN atau surat berharga lain yang diterbitkan oleh lembaga multinasional yang Indonesia menjadi anggotanya.

“Sehingga alasan memilih SBN dan porsi meningkat karena memenuhi ketentuan tersebut di atas, minimal 20 persen. SBN juga umumnya dianggap sebagai investasi yang lebih aman dibandingkan saham,” kata Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto kepada Bisnis, Rabu (9/8/2023).

Selain itu, SBN juga memiliki imbal hasil yang menarik dan stabil, serta risiko investasi yang relatif rendah. SBN juga memberikan fasilitas pencairan lebih awal jika dibutuhkan, serta merupakan bentuk kontribusi untuk pembangunan negara.

Data AAUI menunjukkan bahwa total investasi perusahaan asuransi umum pada triwulan II/2023 mencapai Rp97,4 triliun, naik dari Rp90 triliun pada triwulan II/2022. Dari jumlah tersebut, investasi SBN mencapai Rp31,31 triliun, sementara investasi lainnya terdiri dari deposito Rp23,56 triliun, reksa dana Rp16,04 triliun, obligasi korporasi Rp10,14 triliun, saham Rp5,07 triliun, dan investasi lain Rp10,93 triliun.